SIMALUNGUN - Pengerjaan proyek peningkatan ruas jalan lintas sumatera (jalinsum ; red) masih dalam proses pengerjaan dan untuk tahapannya, pekerjaan pengaspalan bahu jalan menggunakan Hotmix, masih berlangsung hingga berita ini dilansir ke publik.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang diteruskan kepada Unit Pelaksana Teknis Daerah Pematang Siantar dan Konsultan Pengawasan PT Laras Sembada, KSO CV. Gunung Agung Sejahtera dengan pagu anggaran senilai Rp 8, 4 Miliyar.
Informasi soal pembiayaan proyek ini bersumber dari APBD Tahun 2024 dan pengerjaannya di ruas jalan jurusan Kerasaan - Perdagangan, batas wilayah Kecamatan Pematang Bandar dan Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Selasa (22/10/2024), sekira pukul 17.00 WIB.
"Saat ini proses pengecoran akan diimulai dan disinyalir pembangunan drainase di sisi ruas jalan tidak sesuai RAB, " sebut warga setempat.
Lebih lanjut, seorang penggiat sosial warga setempat mengungkapkan, keraguannya terhadap kualitas fisik drainase yang dikerjakan saat ini dan Ia menuding pihak pelaksana dalam proses pengerjaan telah mengabaikan SMK3 bagi para pekerja.
"Tampan rapuh tembok drainase, karena kurangnya material semen dan tak satupun pekerja di lapangan menggunakan pengamanan keselamatan diri saat bekerja, " tutup pria bermarga Damanik.
Sementara, pihak Konsultan maupun pihak pelaksana proyek peningkatan ruas jalan tersebut belum dapat dihubungi dan dimintai tanggapannya terkait proses pengerjaan yang minim pengawasan.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumut, Mulyono, S.T., M.Si., belum dapat dikonfirmasi atas penyampaian kritik masyarakat setempat tentang teknis pengerjaan rekayasa ruas jalan tersebut, hingga rilis berita ini dilansir ke publik
Diberitakan sebelumnya, terkait kalangan warga mengungkapkan, pihak pelaksana dalam proses pengerjaan proyek ruas jalan jenis Hot Mix dituding tidak memasang papan informasi dan fisiknya tidak memenuhi ketentuan Kerangka Acuan Kerja yang sebelumnya telah ditentukan.
Menurut, kalangan masyarakat saat ditemui mengatakan, penghamparan aspal jenis Hot Mix terkesan asal jadi di Ruas Jalan Kerasaan - Perdagangan, tepatnya di Wilayah Nagori Pematang Kerasaan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Jumat (04/0/10/2024), sekira pukul 14.00 WIB yang lalu.
"Belakangan ini intensitas curah hujan meningkat, dan kondisi pemadatan material tidak maksimal dan masih terdapat genangan air pada permukaan tanah, " sebut pria mengaku dirinya bermarga Saragih.
Baca juga:
Kata Siapa JIS Tidak Sesuai Standar FIFA?
|
Lebih lanjut, Saragih yang juga warga setempat menyebutkan, ketebalan aspal jenis Hot mix dinilai tidak sesuai bestek dan temperatur aspal terbilang rendah. Selain itu, tanpa adanya papan informasi proyek, warga tidak mengetahui pihak pelaksana proyek rekayasa ruas jalan tersebut.
"Sepertinya, pihak Konsultan Perencana tidak maksimal melakukan pengawasan di saat proses pengerjaan dan hasilnya, di lapangan tidak mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang berisi batasan dan ketentuan desain, " sebut Saragih.
Sementara, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Anak Bangsa Kabupaten Simalungun WH Butarbutar menghimbau agar pihak pelaksana yang tidak teridentifikasi melakukan pekerjaan itu sesuai ketentuan.
"Kami harapkan, agar pihak pelaksana proyek mampu mengerjakan secara profesional dan hasilnya bermutu serta berkualitas. Selain itu, pihak pelaksana taat serta patuh terhadap kesepakatan fakta integritasnya, " katanya melalui sambungan percakapan selullarnya.